Setelah baca buku di Kindle, lalu highlights-nya diapakan? Bisa dirapikan dan dikelompokkan, supaya gampang saat mau diolah sesuai selera. Mau "dimasak" jadi apa? Artikel? IG post? Masukkin ke presentasi? Bahan sharing session? Bahan ngajar? Atau bahan ngobrol?
Read MoreSemakin bertambahnya umur, semakin besar juga keinginan saya untuk punya perpustakaan pribadi. Kalau dulu target ini hanya mimpi ngayal semata, sekarang sudah makin jelas apa yang dimau. Setidaknya, ada rencana inginnya seperti apa. Kalau bisa mencapai target A saya tentu senang, tapi kalau di tengah jalan harus downgrade ke B ya saya pun tak apa.
Read MoreSaat saya lihat-lihat lagi, buku fiksi yang muncul di blog ini baru ada satu. Oke, ini tantangan baru agar saat 2021 selesai, setidaknya ada enam blog post tentang buku fiksi lagi yang muncul di sini. Begitu banyak buku fiksi bagus, saya pasti bisa memilih satu-dua tiap bulannya.
Untuk mengawalinya, saya ingin memperkenalkan dua buku fiksi yang masih fresh alias belum lama ini selesai dibaca: Potret Keluarga dan Kokokan Mencari Arumbawangi.
Read MoreBeberapa produk yang paling sering ditanya ke saya: Belinya di mana?
Supaya mudah dicari, saya bagi sesuai kategorinya, dan masing-masing di dalamnya diurutkan sesuai abjad. Silakan dilihat dulu kategori yang diincar, lalu cari barangnya.
Read MoreAndai nggak ada buku, berarti cara belajar sekaligus cara saya mendapatkan hiburan pun mungkin akan berbeda. Kalau dibayangkan, sulit sekali mencari alternatif lainnya. Aneh sekali.
Read MoreSaat “merumuskan” apa yang dianggap nyaman, definisi dari kata nyaman itu sendiri jadi dipertanyakan. Nyaman yang seperti apa? Apakah nyaman yang diartikan segar, sehat, sedap, sejuk, atau enak seperti yang ada di KBBI? Rasanya kalau itu kurang pas untuk diaplikasikan pada kondisi setelah seseorang membaca buku.
Read MoreThe only constant in life is change. Termasuk, relasi saya dengan buku. Kalau dulu buku hanya saya anggap sebagai salah satu hiburan, sekarang banyak "peran” yang disematkan padanya.
Read MoreDi beberapa tempat kerja, ada perusahaan yang membuat mentoring program. Ada leader yang secara berkala memberi pelatihan atau berbagi pada anggota timnya dan sudah dianggap seperti mentor. Ada juga yang mengundang trainer dari luar perusahaan untuk memberi pelatihan di kantor. Tapi, kalau tidak mendapat semua itu, “mentor” juga bisa ditemukan melalui buku.
Read MoreSaat memilih hal-hal tertentu, terkadang saya punya satu kecenderungan: Memilih yang baru.
Selalu ada sesuatu yang memikat dari kebaruan.
Lebih bikin penasaran, lebih seru, dan lebih terlihat menawan.
Tapi bagaimana kalau sudah berjarak? Masih adakah kebaruan yang diburu?
Read More“Lo ngerasa nggak sih, karena pandemi yang panjang gini, cari teman itu jadi lebih susah?”
Pertanyaan itu muncul di suatu obrolan sore, yang tanpa disadari topik pembicaraannya berangsur-angsur menjurus ke interaksi sosial. Dari mencari teman, sampai kebutuhan akan dosis interaksi dengan orang lain yang makin tinggi karena gerak masih terbatas.
Read MoreApakah konsisten melakukan sesuatu yang sama setiap hari, atau melakukan sesuatu dengan usaha yang ekstra akan membuat skill kita meningkat? Peak menjawab dua pertanyaan besar ini.
Read MoreBuat yang nggak pernah atau jarang menulis, saat melihat jurnal bisa jadi malah memunculkan kebingungan. Apa saja yang ditulis? Hari-hari ya begini aja, dan kayaknya nggak ada yang bisa ditulis. Beberapa hal yang manjur buat saya, mungkin bisa juga kalian coba saat tertarik menulis jurnal. Silakan dicoba, ya!
Read MoreDari sekian banyak pembahasan menarik yang ditawarkan satu buku, nggak mungkin semuanya disebut dalam resensi. Di sinilah indeks buku membantu seperti filter yang menyaring informasi apa yang penting atau menarik untuk dipilih dan dibahas.
Read MoreSetiap hari kita melakukan berbagai macam aktivitas sedari bangun sampai malam hari. Nggak jarang, 24 jam dalam sehari pun dirasa kurang. Pertanyaannya, sudahkah kita tahu dan sadar aktivitas apa yang kita jalankan? Sudahkah kita bisa memakai waktu untuk melakukan deep work?
Read MoreAda pembaca yang bisa DNF bukunya dengan santai, tapi ada juga pembaca yang merasa bersalah kalau nggak selesai membaca satu buku. Sayang. Sayang uangnya. Sayang udah nungguin buku ini sampai sebulan. Apakah memang layak “disayang-sayang”?
Read MoreSaat melihat jumlah buku yang dipunya tapi belum terbaca, saya pernah menerapkan book buying ban untuk diri sendiri. Ada yang nggak boleh beli buku selama satu bulan, ada juga yang tamatkan lima baru boleh beli satu. Apakah larangan ini realistis untuk saya yang suka membaca?
Read MoreBuku bagus yang mengingatkan untuk menginjak bumi dan rendah hati. Buku yang menormalisasi pertanyaan, dan keraguan. Otomatis jadi buku akan saya baca ulang. Monmaap, tapi tanpa mikir ulang saya kasih 5 bintang nih bukunya.
Read MoreSebagai penyintas perkosaan, menceritakan apa yang dialami sedari awal sampai kasus yang dialaminya ini resmi ditutup oleh pengadilan pasti tidak mudah. Yet Chanel Miller did it. Know My Name jadi penanda. Tanda kalau ada yang salah, tanda kalau ada yang tidak beres di dalam sistem. Tanda kalau ada ada perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
Read MoreBuku pendobrak nasehat "follow your passion" dengan rasionalisasi yang terstruktur. Buku yang mengajak pembacanya memikirkan ulang "kepercayaan" yang selama ini dipegang, sekaligus menantang keputusan tentang karir yang akan diambil.
Read MorePredictably Irrational menyoroti apa saja faktor dan bias yang memengaruhi manusia saat mengambil keputusan, dan mengapa kita perlu berhati-hati dan mencari strategi untuk mengatasi perilaku irasional yang dipunya. Buku bagus yang membahas tentang behavioral economics dengan bahasa yang ringan, mudah dipahami, dan menghibur!
Read More